Dampak COVID-19 pada Beberapa bisnis

Pada Bulan Maret 2020 awal, Indonesia memulai perperangan untuk menghadapi pandemi Virus Corona (Virus Covid 19) yang mulai masuk di Indonesia. Tentunya dengan masuknya pertama kali Virus Corona (Virus Covid 19) di Indonesia akan memberikan dampak secara tidak langsung untuk negara Indonesia yang paling terasa adalah dampak dari Perekonomian dari negera Indonesia.

Sebagai informasi, Virus Corona (Virus Covid 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019 dan Di duga Covid-19 ini berasal dari hewan kelewar dan setelah di telusuri, orang-orang yang terinfeksi virus ini merupakan orang-orang yang memiliki riwayat telah mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal di Wuhan, China. Bahkan pada bulan maret WHO mengumumankan bahwa Virus Corona (Virus Covid 19) ini merupakan pandemi global yang harus diselesaikan bersama-sama karena sudah meluas disetiap negara.

Manusia merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat, hingga sabtu 28 maret 2020 di indonesia tercatat 1.155 terinfeksi oleh Covid-19, negatif 4.729, sembuh 59, dan meninggal sebanyak 102 jiwa.

Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Dan berbagai upaya yang dilakukan, seperti himbauan pembatasan sosial dan larangan bepergian ke negara-negara yang telah terjangkit virus corona, berdampak cukup signifikan terhadap beberapa sektor bisnis.

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan ekonomi dan keuangan global saat ini tengah mengalami krisis akibat pandemi virus corona (COVID-19). Lantaran virus ini telah mewabah di hampir seluruh negara dan sekaligus melumpuhkan ekonomi.

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, krisis ekonomi dan keuangan global cepat atau lambat tentu bakal turut memengaruhi perekonomian Indonesia. Sektor yang pertama kali terpukul oleh krisis tersebut adalah sektor produksi dan pengeluaran.

"Transmisi dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia mempengaruhi sisi produksi dan sisi pengeluaran perekenomian," ujar Josua kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020).

Kondisi ini pun memengaruhi bisnis peer to peer (P2P) lending yang berhubungan langsung dengan perusahaan-perusahaan yang terdampak kondisi ini. Tantangan yang dihadapi antara lain adalah perubahan standar operasional pada aktifitas pendistribusian barang serta adanya pelemahan permintaan. Efek dari pandemi global ini disadari betul oleh Chief Commercial Officer Crowdo Indonesia, Ikram Jeihan. 

“Saat ini belum ada dampak signifikan terhadap bisnis Crowdo, pembayaran kewajiban borrower kami masih sesuai jadwal jatuh tempo yang ditetapkan. Namun, kami telah mengantisipasi potensi risiko yang akan terjadi. Tim kami telah merumuskan beberapa strategi bisnis yang telah disesuaikan dengan kondisi saat ini agar layanan kepada pihak terkait tetap optimal,” jelasnya.

“Ada beberapa penyesuaian algoritme pada bisnis yang terdampak di sistem Artificial Intelligence kami. Ini bentuk komitmen kami di tengah pandemi COVID-19 agar para calon lender mendapatkan info terkini dan juga komprehensif sebelum memutuskan,” tambah Ikram.

Di tengah pandemi Covid-19 ini keselamatan dan kesehatan pegawai pun menjadi sorotan utama bagi Crowdo Indonesia agar layanan tetap berjalan dengan baik. Keunggulan Crowdo dalam segi teknologi menjadi kunci. 

“Bisnis akan berjalan seperti biasa dengan mengoptimalkan teknologi yang ada sehingga layanain kami kepada Lender dan Borrower tetap terjaga,” ujar Ikram Jeihan.

tidak hanya dari bisnis P2P yang mengalami dampak, Summarecon Mall Serpong (SMS), satu lagi pusat perbelanjaan ternama di kawasan Tangerang, menutup operasionalnya selama pandemi Virus Corona atau Covid-19 terjadi di Indonesia.

Managemen Tangcity Mall mengumumkan, bila mal yang berada di jantung Kota Tangerang itu akan tutup sementara per 29 Maret hingga 29 Mei mendatang.

Direktur Tangcity Mall Norman Eka Saputra mengatakan, semua unsur di Tangcity Mall dalam keadaan sehat dan patuh terhadap peraturan pemerintah dalam memerangi Covid-19.

"Dengan mematuhi imbauan pemerintah soal social distancing ini, mudah-mudahan rantai penyebaran virus dapat terputus lebih cepat," kata Norman, Sabtu (28/3/2020).

Sebelumnya, secara bertahap pusat perbelanjaan tersebut menghentikan operasionalnya di lantai 2 pada 27 Maret lalu. Seperti wahana rekreasi Funworld, bioskop Cinema XXI, tenant kuliner di Rame Rame Food Carnival serta pelayanan publik oleh Gerai SIM, Samsat, dan Gerai Imigrasi.

Barulah kedepannya akan mengikuti imbauan pemerintah dengan menutup operasional mal, terkecuali tenant supermarket, apotek dan beberapa tenant makanan cepat saji yang hanya menerima order untuk dibawa pulang.



sumber:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ga Cuma di Indonesia, Warteg Sudah Mendunia

Makalah prasangka ,diskriminasi dan integrasi masyarakat

Perbedaan Menu Makan Siang Anak Sekolah di 11 Negara, Dijamin Bikin Ngiler!